Walikota Taipei: Hanya Pasien COVID-19 Parah yang Perlu Dirawat di RS, Sisanya Dikarantina!

Pemerintah kota Taipei mengumumkan langkah-langkah pengendalian baru untuk rumah sakit pada hari Selasa (18/5/2021) untuk membantu meringankan beban tenaga medis di tengah lonjakan kasus COVID-19 domestik baru-baru ini.

Walikota Taipei, Ko Wen-je mengatakan selama konferensi pers yang digelar pada hari Selasa bahwa untuk menghemat sumber daya medis bagi mereka yang paling membutuhkan, Ko mengarahkan rumah sakit di seluruh kota Taipei untuk mendirikan bangsal perawatan virus corona atau menyisihkan tenaga medis untuk pusat karantina atau hotel karantina untuk merawat pasien COVID-19, laporan CNANews

Ko mengatakan hanya sekitar 20 persen pasien corona yang mengalami gejala parah dan membutuhkan rawat inap untuk mendapatkan perawatan intensif.

Sedangkan bagi mereka yang memiliki gejala lebih ringan akan dikirim ke pusat karantina dan hotel dimana mereka akan dipantau oleh staf medis, tambahnya.

Pemerintah kota Taipei dilaporkan juga telah menyisihkan delapan ambulans, dua bus pemadam kebakaran, dan 10 bus pribadi untuk mengangkut pasien virus corona.

Walikota Taipei mengatakan langkah-langkah baru akan membantu meringankan beban kasus yang berat dan juga beban para pekerja medis di negeri Formosa.

Di tengah kekurangan vaksin di Taiwan, Ko juga mengatakan dosis vaksin AstraZeneca yang sebelumnya dialokasikan untuk publik di Taipei kini justru diberikan kepada pekerja medis garis depan.

Menurut data statistik Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan pada hari Selasa (18/5/2021) Taiwan telah mencatat penambahan sebanyak 240 kasus lokal COVID, termasuk 102 kasus infeksi domestik yang dikonfirmasi di Taipei dan 106 kasus COVID-19 lokal di New Taipei.

Sumber : 蘋果新聞網, CNANews, CTITV NEWS

Loading

You cannot copy content of this page