Nakes Kewalahan, Pasien COVID-19 dari Wilayah Utara akan Direlokasi ke RS di Wilayah Lain di Taiwan

Pasien COVID-19 dari kota Taipei dan New Taipei akan dialihkan ke kota lain di Taiwan untuk memanfaatkan sumber daya medis di negeri Formosa dengan lebih baik.

Serikat Pekerja Rumah Sakit (RS) Kota Taipei telah memohon bantuan kepada pemerintah Taiwan dengan mengatakan bahwa sistem medis publik ibu kota, yang menangani lonjakan kasus baru COVID-19 berada di ambang “kehancuran”.

Sebagai tanggapan, Wakil Kepala Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC), Chen Tsung-yen mengumumkan pada hari Rabu (26/5/2021) beberapa kasus corona yang dikonfirmasi di wilayah utara akan dipindahkan ke wilayah lain untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang terbatas di Taipei dan New Taipei.

Kepala CECC dan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan, Chen Shih-chung menolak klaim bahwa sistem medis negara runtuh tetapi menambahkan relokasi pasien COVID-19 akan dikoordinasikan bekerja sama dengan enam pusat operasi darurat negeri Formosa.

Saat pihak rumah sakit kewalahan di tengah lonjakan kasus lokal wabah corona di wilayah utara Taiwan, CECC Taiwan telah mengadopsi praktik pemindahan pasien tanpa gejala dan mereka yang memiliki gejala ringan ke hotel khusus pasien COVID-19

Menurut keterangan CECC Taiwan saat ini hanya pasien COVID-19 dalam kondisi serius yang dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, CECC Taiwan juga sedang meninjau protokol negara untuk mengeluarkan pasien COVID-19 dari rumah sakit.

Bagi mereka yang dirawat di rumah sakit selama 10 hari setelah dites positif terinfeksi wabah corona dan memiliki viral load rendah (nilai CT di atas 30) akan dipulangkan dan harus menjalani pemantauan kesehatan diri selama seminggu di rumah.

Sedangan bagi mereka yang dianggap masih berpotensi menularkan wabah COVID-19 akan dikirim ke pusat karantina terpusat.

Sumber : ETtoday新聞雲, 寰宇新聞 頻道Mirror Media, China Times

Loading

You cannot copy content of this page