RS Penuh, CECC Izinkan Pasien COVID-19 Lebih Cepat Dibawa Pulang ke Rumah

Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dilaporkan mengubah aturan penanganan pasien COVID-19 di Taiwan karena lonjakan kasus corona di wilayah bagian utara Taiwan.

Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis (27/5/2021), CECC Taiwan mengatakan bahwa untuk pasien COVID-19 rawat inap akan diizinkan untuk dipulangkan ke rumah lebih awal dalam kondisi tertentu, dalam upaya untuk membebaskan kamar rumah sakit di tengah lonjakan kasus domestik COVID-19.

Pasien yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan setidaknya 10 hari setelah gejala pertama mereka berkembang dapat dipulangkan, tanpa harus diuji COVID-19 lagi. Namun mereka akan tetap diminta untuk menjalani karantina rumahan selama tujuh hari, kata Menteri Kesehatan dan Kesejahteraa (MOHW) Taiwan, sekaligus ketua CECC Taiwan, Chen Shih-chung.

Pasien seperti itu, bagaimanapun, tidak akan diizinkan untuk menggunakan transportasi umum dari rumah sakit ke rumah mereka, kata Chen.

Dalam kasus dimana pasien menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah 10 hari dirawat di rumah sakit dan mendapatkan hasil tes PCR negatif atau yang menunjukkan viral load rendah, mereka tidak akan diminta untuk melakukan karantina di rumah, melainkan melakukan pemantauan kesehatan mandiri selama tujuh hari, Kata Chen.

Dia mengatakan pedoman prokes yang diubah ini juga berlaku untuk pasien tanpa gejala yang didiagnosis setidaknya 10 hari yang lalu dan dirawat di rumah sakit sehingga sekarang mereka hanya harus menjalani karantina di rumah.

Pedoman baru ini diperkenalkan untuk membantu meringankan ketegangan di rumah sakit di Taiwan, karena kasus COVID-19 domestik, rawat inap, dan kematian terus meningkat, menurut pihak CECC Taiwan.

Pada hari Kamis, CECC Taiwan melaporkan 667 kasus COVID-19 domestik baru dan tambahan 13 kasus kematian pasien.

Sumber : Health ETtoday, 三立LIVE新聞, China Times, UDNNews, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page