CECC: Hasil Otopsi Menunjukkan Kematian Lansia di Taiwan Tak Berhubungan dengan Vaksin COVID-19

Proses otopsi telah dilakukan kepada 16 jenazah warga Taiwan yang meninggal setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Hasil awal menunjukkan tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksinasi COVID-19 dengan kematian belasan lansia tersebut, laporan CNANews.

Pemerintah Taiwan pada tanggal 15 Juni 2021 lalu mulai memberikan vaksin COVID-19 untuk orang yang berusia di atas 75 tahun, penghuni fasilitas perawatan jangka panjang, dan pasien dialisis.

Sejak itu, kematian pasca-vaksinasi dari beberapa anggota kelompok ini menjadi viral dan memicu kepanikan di beberapa tempat.

Juru Bicara Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan, Chuang Jen-hsiang mengumumkan bahwa pada hari Senin (21/6/2021), sebanyak 35 orang dilaporkan telah meninggal setelah menerima suntikan COVID-19, 25 di antaranya berusia di atas 75 tahun, dengan kematian terjadi dalam kurun waktu tujuh hari dari vaksinasi mereka.

Hingga Selasa, ada total 119 kematian yang dilaporkan pasca vaksinasi COVID-19 di seluruh Taiwan, semuanya sejalan dengan pola kematian normal pada grafik aktuaria.

Otopsi telah dilakukan pada 16 jenazah dari 119 orang yang meninggal, kata Chuang. Ia menambahkan bahwa hasil awal menunjukkan penyebab kematian 15 orang tersebut terkait dengan penyakit kardiovaskular kronis. Sementara satu orang lainnya meninggal karena penyumbatan saluran pernapasan karena makanan.

Sebanyak 97 dari 119 orang yang meninggal berusia di atas 75 tahun, dan tidak ada hubungan sebab akibat antara kematian korban dengan vaksinasi COVID-19, tegas Chuang.

Sumber : 蘋果新聞網, 中時新聞網, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page