Infeksi cluster COVID-19 yang ditemukan di pasar grosir buah dan sayuran di Kota Taipei, wilayah Taiwan bagian utara dikonfirmasi sebagai varian Alpha corona, bukan varian Delta COVID-19 yang lebih menular yang ditemukan di Kabupaten Pingtung, wilayah bagian selatan Taiwan, ungkap Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers pada hari Selasa (6/7/2021).
Infeksi cluster wabah corona yang ditemukan di pasar bagian utara Taiwan dan di wilayah bagian selatan Taiwan terbukti tidak terkait, laporan CNANews.
Kasus-kasus tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa peringatan COVID level 3 Taiwan mungkin harus diperpanjang melampaui tanggal akhir 12 Juli 2021 yang berlaku saat ini.
Akan tetapi karena jumlah harian kasus corona baru telah turun, CECC Taiwan kini berencana untuk melakukan pelonggaran pembatasan.
Selama seminggu terakhir, wabah varian Delta di Pingtung, terkait dengan nenek dan cucu yang kembali dari Peru meluas di wilayah bagian selatan Taiwan.
Sedangkan infeksi cluster corona di pasar grosir di ibu kota Taipei memicu kegelisahan yang meluas.
Kedua insiden tersebut memicu pengujian massal terhadap warga dan vendor di pasar tersebut untuk mengidentifikasi lebih banyak orang yang diduga terinfeksi wabah corona.
Namun, CECC Taiwan mengatakan pihaknya menggunakan pengurutan genom untuk menentukan bahwa kedua kasus tersebut tidak terkait dan hanya wabah corona Pingtung yang disebabkan oleh varian Delta, yang hingga Selasa (6/7/2021) meningkat hingga 17 kasus.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, 蘋果新聞網, CNANews
Berita Terkait
Siswa Sekolah Menengah Yang Terluka Akibat Gempa Telah Meninggal Dunia
Gempa Berkekuatan 6,3 Skala Richter Melnada Taiwan Dini Hari Ini
Korban Tewas Akibat Gempa Taiwan Meningkat Menjadi 13 Setelah 3 Mayat Ditemukan di Jalur Pendakian