Konsumsi Listrik di Taiwan Melonjak, Pecahkan Rekor Beban Puncak Baru

Pemakaian listrik di Taiwan dilaporkan melonjak ke level tertinggi sepanjang masa, memecahkan rekor yang sebelumnya tercatat pada bulan Mei dan mengirim cadangan operasi ke kisaran peringatan di zona kuning, menurut laporan pihak Taiwan Power Co. (Taipower) pada hari Selasa (13/7/2021).

Beban puncak pemakaian listrik di Taiwan dikabarkan mencapai 38.599 megawatt (MW) terjadi pada pukul 2:59 siang hari Selasa.

Menurut pihak Taipowe, lonjakan beban puncak dari pemakaian listrik di Taiwan ini didorong oleh cuaca panas dan udara terik yang tercatat hampir di seluruh wilayah Taiwan.

Sehingga hal ini mengakibatkan permintaan yang tinggi dari konsumen dan warga yang saat ini terpaksa tinggal di rumah di tengah wabah COVID-19 yang sedang berlangsung di negeri Formosa, kata pihak Taipower dalam konferensi pers.

Lonjakan konsumsi listrik pada tahun ini memecahkan rekor konsumsi puncak sebelumnya sebesar 38.444 MW yang terjadi pada tanggal 27 Mei lalu, menurut data statistik dari pihak Taipower.

Akibatnya, cadangan operasi jaringan turun dari perkiraan 8,97 persen menjadi 7,44 persen, keduanya berada dalam kisaran 6-10 persen yang didefinisikan sebagai kisaran pasokan ketat atau yang ditandai dengan zona kuning, kata pihak Taipower.

Cadangan operasi mengacu pada kapasitas pembangkit yang tersedia dalam interval pendek untuk memenuhi permintaan jika gangguan pasokan seperti kegagalan generator terjadi.

Pihak Taipower mendefinisikan cadangan lebih rendah dari 6 persen sebagai kondisi darurat tahap-1. Sementara cadangan lebih dari 10 persen dianggap sebagai kondisi memadai.

Pihak utilitas Taipower mengatakan bahwa ketika permintaan listrik mencapai beban puncak pada hari Selasa, pembangkit listrik tenaga surya berada di angka 2.255 MW, menyumbang 5,84 persen dari total pasokan listrik ke rumah-rumah warga di Taiwan.

Karena konsumsi listrik diperkirakan akan tetap tinggi pada sore dan malam hari, operator jaringan akan mengaktifkan cadangan pembangkit listrik tenaga air untuk memastikan pasokan listrik yang memadai ke rumah-rumah warga Taiwan.

Menurut perkiraan Taipower yang dikeluarkan pada hari Minggu (11/7/2021), cadangan operasi bisa serendah 8,39 persen pada Rabu (14/7/2021) dan 8,49 persen pada Kamis (15/7/2021), sebelum kembali ke level di atas 10 persen mulai hari Jumat (16/7/2021)  hingga awal pekan depan.

Sementara itu, selama dua bulan ke depan, pihak Taipower telah memperkirakan cadangan operasi mulai dari terendah 10,92 persen pada akhir Juli 2021 hingga tertinggi sebesar 12,87 persen pada pertengahan bulan September, keduanya menunjukkan pasokan listrik dalam kondisi yang memadai.

Pihak utilitas Taipower telah mendesak pelanggan untuk secara sukarela menghemat penggunaan listrik dengan menyetel AC mereka pada kisaran suhu 26-28 derajat Celcius.

Taipower mencatat bahwa menaikkan suhu satu derajat Celcius dapat mengurangi konsumsi rumah tangga sekitar 6 persen.

Pada awal tahun ini, Taipower menanggapi lonjakan permintaan dengan mulai melakukan pemadaman bergilir pada tanggal 13 Mei dan 17 Mei 2021 lalu yang berpengaruh pada lebih dari 4,6 juta pelanggan dan memicu kritik publik yang luas.

Pemadaman listrik bergilir ini terjadi di tengah perdebatan yang sedang berlangsung di Taiwan mengenai kebijakan energi yang telah mengadu pendukung upaya pemerintah untuk menghapuskan tenaga nuklir pada tahun 2025.

Sejumlah warga justru mengatakan bahwa opsi tenaga nuklir untuk pembangkit listrik dan sumber energi sebagai jembatan yang diperlukan sampai sumber daya energi terbarukan menjadi lebih layak.

Para juru kampanye pro-nuklir berhasil awal tahun ini dalam mengajukan petisi untuk referendum nasional tentang pengaktifan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Keempat di kota New Taipei, yang sejak itu telah ditunda dari tanggal 28 Agustus hingga 18 Desember sehubungan dengan situasi COVID-19.

Menurut Biro Energi Taiwan, sekitar 80 persen pembangkit listrik Taiwan pada tahun 2020 berasal dari bahan bakar fosil yang terbagi atas 45,02 persen dari batu bara dan 35,7 persen dari gas alam, dibandingkan dengan 11,2 persen dari energi nuklir yang turun dari 16 hingga 19 persen dari kontribusinya di masa lampau.

Adapun sebesar 5,4 persen pasokan energi di Taiwan berasal dari energi terbarukan, dengan sisanya berasal dari berbagai sumber lain.

Sumber : 聯維、寶福有線電視_悠遊台北新聞頻道, 三立LIVE新聞

Loading

You cannot copy content of this page