Mengejutkan! 5 Pekerja di Taichung Koma, Diduga Hirup Gas Akibat Saluran Pipa yang Rusak

Dilansir dari media UDNNews menyebutkan bahwa sebanyak 5 orang pekerja yang bekerja sebagai pemeriksa saluran pipa gas dari perusahan gas di Taichung dilaporkan mengalami kecelakaan kerja hingga dalam kondisi koma.

Kronologi kejadian menyebutkan bahwa pada pukul 8 pagi hari Rabu (4/8/2021) perusahaan gas Xinzhong mengirimkan 5 pekerja yang diminta untuk memeriksa saluran pipa gas dari area penggalian jalan di ruas jalan Chenggong 120 distrik Central, Kota Taichung.

Sekitar pukul 11 pagi pemadam kebakaran setempat menerima laporan yang mengatakan bahwa 5 pekerja tersebut tak sadarkan diri di lokasi konstruksi.

Menurut penyelidikan awal, kontraktor yang menangani penggalian jalan di lokasi kejadian secara tak sengaja merusak saluran pipa gas saat melakukan penggalian jalan.

Akibatnya pihaknya meminta perusahaan gas untuk mengirimkan pekerja ke lokasi kejadian untuk melakukan inspeksi dan perbaikan saluran pipa gas yang rusak.

Tak disangka 5 pekerja yang dikirim ke lokasi kejadian justru tak sadarkan diri hingga mengalami koma saat dilarikan ke rumah sakit.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan saat regu penyelamat tiba di lokasi kejadian mereka terpaksa menunggu perusahaan gas di kota Taichung untuk mematikan seluruh sambungan gas ke lokasi kejadian dan sekitarnya sebelum mereka masuk kedalam lubang galian dan mengevakuasi korban.

Para pekerja ini diduga sempat menghirup gas dari saluran pipa yang bocor sebelum berhasil keluar dan akhirnya pingsan dan jatuh ke dalam lubang galian, menurut laporan TVBS NEWS.

Selain itu kondisi lubang galian yang pengap dan tanpa ventilasi diduga membuat para pekerja sesak napas hingga pusing sebelum tak sadarkan diri karena tidak ada sirkulasi udara yang memadai.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih menyegel akses di lokasi kejadian guna menjalani penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti insiden yang hampir merenggut nyawa kelima pekerja ini.

Sumber : 三立LIVE新聞, TVBS NEWS

Loading

You cannot copy content of this page