Kontroversi Anggaran Pakaian Dinas Senilai Rp675 Juta, DPRD Kota Tangerang Resmi Batalkan

Baju dinas DPRD Tangerang tengah menjadi sorotan dan menuai polemik. Bagaimana tidak, baju-baju tersebut diketahui menggunakan bahan dari merek ternama dan menghabiskan anggaran fantastis hingga ratusan juta rupiah.

Rencananya, pakaian yang terbuat dari bahan ternama tersebut akan digunakan oleh 50 orang anggota dewan. Selain itu, total anggaran pengadaan untuk bahan pakaian dinas tahun 2021 tersebut berjumlah hampir dua kali lipat dari tahun 2020.

Berikut iniVIVA rangkum deretan fakta terkait baju dinas DPRD Kota Tangerang yang terbuat dari bahan mahal dan kini sedang ramai diperbincangkan.

1. Terbuat dari empat merk ternama

Pengadaan Bahan Pakaian Sekretariat DPRD Kota Tangerang Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP), Hadi Sudibjo, mengatakan bahwa terdapat empat merek pakaian yang akan digunakan sebagai baju dinas pada tahun 2021.

“Ada empat bahan, salah satunya Louis Vuitton,” ujar Hadi saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Agustus 2021.

Hadi menyebutkan, rincian bahan pakaian yang digunakan terdiri dari Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian (PDH), Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).

2. Anggarannya fantastis

Untuk membuat pakaian dinas DPRD Tangerang 2021 tersebut, anggaran pengadaannya mencapai Rp 675 juta rupiah. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka tersebut mengalami kenaikan hampir dua kali lipat.

Sebab, pada tahun 2020, anggaran pengadaan bahan pakaian hanya Rp312,5. Namun, menurut Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo, perbedaan tersebut disesuaikan dengan standar yang mengacu pada Peraturan Wali Kota.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa anggaran bahan pakaian DPRD tidak dibahas oleh pihaknya, tetapi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekwan Kota Tangerang.

3. Menuai polemik

Belakangan, baju dinas yang menghabiskan anggaran fantastis tersebut menuai polemik. Padahal, kata Gatot, pihaknya sudah beberapa kali membatalkan pengadaan barang dan pembangunan karena memprioritaskan penanganan COVID-19.

Terkait pakaian dinas kali ini, Gatot mengatakan bahwa kritik mulai masuk ketika proses lelang untuk bahan pakaian telah ditutup, bukan saat masih proses pelelangan.

4. Akan ditinjau ulang

Akibat dari polemik dan kritik yang datang dari berbagai kalangan, DPRD Tangerang mengaku akan kembali meninjau ulang dan membahas anggaran tersebut hari ini Selasa, 10 Agustus 2021. Rencananya, pihaknya akan membahas dua usulan, yakni terkait pembatalan atau pengevaluasian pakaian itu.

Pihak yang akan berpartisipasi dalam rapat siang nanti meliputi pimpinan dewan, pimpinan fraksi, sekretaris dan pimpinan komisi. Gatot mengatakan, ia akan mengadakan konferensi pers usai rapat selesai.

Dilansir dari Tribunnews, terkait hebohnya informasi mengenai pengadaan baju seragam tersebut, anggota DPRD Kota Tangerang langsung mengadakan rapat.

Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo. Gatot menjelaskan, hasil dari rapat itu, pengadaan seragam baru dibatalkan.

“Hari ini kami rapat, hasilnya saya membatalkan mengenai pengadaan seragam baru yang nilainya cukup besar tersebut,” ujar Gatot.

Dikutip dari Wartakotalive.com, Rabu (11/8/2021), Gatot mengatakan, semua anggota telah menerima keputusan tersebut, terlebih dalam kondisi sulit saat ini.

Menurutnya, hal ini sebagai bukti bentuk DPRD Kota Tangerang mendengar aspirasi rakyat.

“Untuk mendengar apa yang dibicarakan rakyat. Bukti kami memang mendengar aspirasi, kalau dirasa tidak perlu untuk mengadakan baju baru di saat seperti ini,” papar Gatot.

Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD menganggarkan pengadaan seragam baru yang jumlahnya hingga Rp 675 juta.

Sumber : Tribunnews, VIVA CO ID

Loading

You cannot copy content of this page