Hujan Lebat Landa Kabupaten Lebak: Jembatan Roboh, Ribuan Rumah Warga Terendam Banjir

Hujan lebat di Kabupaten Lebak mengakibatkan jembatan Muhara roboh pada Senin (9/8) malam pukul 19.00 WIB.

Akibatnya, akses ke objek wisata Negeri di Atas Awan di Gunung Luhur tertutup dan tidak bisa dilalui roda empat.

Kepala BPBD Lebak Pebby Rizky mengatakan, luapan sungai Ciberang akibat hujan deras membuat akses ke Gunung Luhur terputus dari Kecamatan Lebak Gedong.

Ini bukan yang pertama kali karena jembatan itu dibangun atas swadaya masyarakat. Jembatan sudah rusak sejak bencana banjir bandang-longsor di Kabupaten Lebak pada 2020 lalu.

“Karena tinggi air sungai, kalau hujan besar air tinggi pasti limpas. Itu (roboh) sebenarnya bukan kali pertama, hanya semalam itu jebol,” ujar Pebby di Lebak, Banten, Selasa (10/8/2021).

Tidak ada korban jika saat jembatan Muhara roboh. Hujan deras tadi malam katanya juga tidak mengakibatkan daerah yang ada di bagian Gunung Halimun Salak itu longsor. Hanya ada beberapa genangan khususnya di perkotaan Rangkasbitung.

“Banjir paling drainase Rangkasbitung,” ujarnya.

Karena jadi satu-satunya yang bisa dilalui roda empat, dipastikan akses ke Kecamatan Cipanas atau Warung Banten dari Kecamatan Lebak Gedong tidak bisa dilalui. Warga harus memutar melalui Kecamatan Bayah yang lebih jauh.

Tapi, untuk roda dua, ada jembatan gantung yang bisa dilalui yang dibangun pada 2020 saat terjadi banjir bandang-longsor. “Khusus motor dan pejalan kaki,” ujarnya.

Saat bencana 2020, jembatan ini dijanjikan akan dibangun Presiden Jokowi dalam empat bulan pasca bencana. Tapi, realisasi pembangunan jembatan milik Pemprov Banten itu tak kunjung ada.

Warga khususnya di Kecamatan Lebak Gedong, Sobang dan Cibeber pernah melakukan swadaya untuk membangun jembatan. Iuran ada yang Rp 50 ribu dan barang tertentu yang dibutuhkan membangun jembatan.

“Iya betul dibangun warga, swadaya saja sementara. Permanen nanti sama PU Provinsi,” kata Kades CIladaeun Yayat beberapa bulan lalu saat detikcom ke lokasi.

Sedangkan warga korban banjir di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga kini terpaksa tinggalkan di pengungsian karena banjir belum surut setelah dilanda hujan lebat sejak Senin (9/8) sore hingga Selasa dini hari.

“Semua warga yang rumahnya terendam banjir kini mengungsi, ” kata Ketua Rukun Tetangga (RT) 02/03 Sentral Kelurahan Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak Tata di Lebak, Selasa.

Banjir yang melanda pemukiman warga Sentral Kelurahan Rangkasbitung Barat dipastikan bisa berlangsung lama dan jika tidak dilakukan penyedotan.

Sebab, permukiman padat penduduk itu berada di areal persawahan dan air tidak mengalir akibat banyak sampah juga kecilnya saluran drainase.

Sumber : SULTANTV, Poskota TV, Detik

Loading

You cannot copy content of this page