CECC Konfirmasi Varian Kolumbia COVID-19 dari Kasus Impor Corona di Negeri Formosa

Seorang wanita berkewarganegaraan Taiwan yang dites positif terinfeksi COVID-19 setelah kembali dari Amerika Serikat pada awal Agustus 2021 dilaporkan telah terinfeksi oleh varian virus corona yang ditemukan di Kolombia.

Insiden ini merupakan kasus pertama varian Kolumbia dari wabah corona yang terus bermutasi dikonfirmasi di Taiwan.

Wanita berusia 60-an tahun itu telah menerima dua dosis suntikan vaksin corona yakni vaksin Pfizer-BioNTech di Amerika Serikat pada bulan Juli lalu sebelum tiba kembali di Taiwan pada tanggal 3 Agustus 2021, kata pejabat Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Lo Yi-chun pada konferensi pers yang digelar pada hari Jumat (13/8/2021).

Tes pengujian COVID-19 saat kedatangan pasien di bandara menemukan bahwa dia telah tertular COVID-19 meskipun dia tidak menunjukkan gejala.

Lo mengatakan bahwa pasien positif corona itu kemudian diisolasi di pusat karantina yang dikelola pemerintah.

Pengurutan gen kemudian menemukan wanita itu terinfeksi varian COVID-19 Kolombia, yang dikenal sebagai varian B.1.621, kata Lo.

Pasien itu kemudian dipindahkan ke bangsal isolasi tekanan negatif di sebuah rumah sakit dan ia kini tengah ditangani oleh tim medis.

Pasien tidak menunjukkan gejala dan viral loadnya tetap rendah. Evaluasi sedang dilakukan untuk menentukan apakah dia dapat dibebaskan dari isolasi segera atau tidak, kata Lo.

Ini adalah pertama kalinya varian Kolombia dari mutasi wabah corona terdeteksi di Taiwan, kata Lo.

Varian baru dari wabah corona ini pertama kali ditemukan di Kolombia pada bulan Januari 2021. Akan tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak memasukkannya ke dalam daftar varian COVID-19 hingga bulan Mei 2021.

Saat ini varian tersebut belum menerima penunjukan huruf Yunani seperti varian yang lebih menonjol, tambah Lo.

Menurut Lo, varian Kolombia telah dilaporkan di setidaknya 28 negara di seluruh dunia, dengan sekitar 2 persen kasus COVID-19 di Amerika Serikat dikonfirmasi disebabkan oleh varian baru wabah corona.

Varian ini telah mendapat perhatian di seluruh dunia sejak ditemukan berada di balik infeksi cluster baru-baru ini di panti jompo di Belgia, yang menyebabkan 7 orang meninggal meski mereka telah divaksinasi sepenuhnya.

Lo mengatakan belum ada laporan yang menunjukkan varian Kolombia lebih mematikan, lebih patogen, atau lebih menular daripada varian lain.

Namun dari hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa varian kolumbia COVID-19 memiliki fitur yang sama dengan varian Alpha dan Beta.

Pada hari Jumat (13/8/2021), CECC Taiwan menerbitkan hasil pengurutan gen dari enam kasus COVID-19 yang diimpor dari Inggris, AS, Cina, Malaysia, dan Israel antara tanggal 6 Agustus dan 12 Agustus, termasuk yang disebabkan oleh varian Kolombia.

Empat dari lima kasus lainnya diidentifikasi disebabkan oleh varian Delta yang pertama kali ditemukan di India, dan kasus lainnya melibatkan varian Alpha, menurut CECC Taiwan.

Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, DaAi News Storage, CNANews

Loading

You cannot copy content of this page