Taiwan Konfirmasi Kasus Pertama Varian Mu Wabah Corona!

Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis (2/9/2021) mengumumkan kasus pertama varian Mu dari wabah corona yang dikonfirmasi di Taiwan.

Menurut CECC Taiwan, pasien yang terserang varian Mu COVID-19 ini adalah seorang wanita Taiwan yang telah divaksinasi penuh dengan menggunakan vaksin Pfizer di Amerika Serikat (AS).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya pada hari Senin (30/8/2021) menambahkan varian Mu (B.1.621), yang telah terdeteksi di 39 negara, ke dalam daftar pantauan varian yang patut diwaspadai (VOI).

Pada konferensi pers pada hari Kamis, Philip Lo, wakil kepala divisi respons medis CECC Taiwan mengumumkan bahwa kasus COVID-19 impor yang dikonfirmasi di Taiwan telah ditemukan terinfeksi dengan jenis varian baru wabah corona yang berasal dari Columbia.

Lo menunjukkan varian tersebut tampaknya memiliki banyak mutasi dalam urutan gennya yang memungkinkannya lolos dari kekebalan yang diinduksi vaksin.

Dia mengatakan bahwa pengamatan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah varian tersebut telah mengembangkan resistensi terhadap vaksin.

Lo menjelaskan bahwa pasien kasus pertama Taiwan varian Mu adalah kasus No. 15.858. Ia awalnya didiagnosis dengan COVID-19 pada tanggal 13 Agustus 2021 lalu.

Menurut Lo, orang yang terinfeksi varian Mu corona ini adalah seorang wanita Taiwan berusia 60-an tahun yang telah kembali dari AS pada awal bulan Agustus 2021 lalu.

Dia telah menerima dosis kedua vaksin Pfizer di Amerika Serikat pada tanggal 26 Juli 2021 lalu. Ketika dia kembali ke Taiwan pada tanggal 3 Agustus 2021, dia tidak melaporkan gejala apa pun.

Akan tetapi tes yang dilakukan di bandara mengungkapkan bahwa dia positif terinfeksi COVID-19 dengan nilai Ct 29.

Ketika para ilmuwan CECC Taiwan melakukan pengurutan genetik pada virus corona yang menyerang pasien, mereka menemukan bahwa virus itu merupakan virus COVID-19 yang telah bermutasi dan dikonfirmasi sebagai varian corona yang pertama kali ditemukan di Kolombia, tetapi pada saat itu WHO belum memberikan penunjukan nama berdasarkan alfabet Yunani.

Investigasi retrospektif yang dilakukan minggu ini mengkonfirmasi bahwa itu adalah apa yang sekarang dikenal sebagai varian Mu.

Menurut CECC Taiwan, pasien itu dikabarkan telah pulih dan dibebaskan dari karantina wajib COVID-19.

Penelitian oleh WHO telah menemukan bahwa dari 39 negara yang melaporkan kasus varian Mu, AS memiliki paling banyak kasus varian Mu yakni sebanyak 2.065 kasus.

Sumber : 中時新聞網, 民視新聞網 Formosa TV News network

Loading

You cannot copy content of this page