Viral! Pria Ini Beri Saham Bernilai Rp 100 Juta sebagai Mahar Nikah, Keluarga Mengira Piagam Biasa

Kisah seorang pria yang memberi mahar pernikahan berupa saham kepada pasangannya kini ramai diperbincangkan.

Pasalnya pria tersebut memberikan sebanyak 250 lot atau 25.000 lembar saham PT Bank Rakyat Indonesia.

Dikutip dari Tribunnews.com, sosok pria tersebut bernama Alit Prajatama atau disapa Alit (29 tahun) asal Banjar Lumintang, Denpasar, Bali.

Sementara istrinya bernama Kadek Nopi Margareni (27 tahun). Keduanya melangsungkan pernikahan pada 21 September 2021 lalu.

Kisah Alit ini awalnya diungkap oleh akun Instagram @idx_bali yang mengunggah foto saat keduanya memperlihatkan mahar.

Kepada Tribunnews.com, Alit membenarkan bahwa saham yang diberikan kepada sang istri sebanyak 25 ribu lembar. “25.000 lembar atau 250 lot saham BBRI,” terang Alit.

Apabila dihitung dalam bentuk uang, nilai saham itu hampir menyentuh angka Rp 100 juta atau lebih tepatnya Rp 97,5 juta.

“Kalau dirupiahkan dengan harga terkini, mungkin totalnya mencapai Rp 100 juta,” kata Alit, Selasa (5/10/2021).

Semula sang istri dan pihak keluarga sempat tidak tahu berapa nilai saham yang ia berikan. Bahkan keluarga pun sempat mengira saham itu hanya sekadar piagam biasa.

“Mungkin karena saham masih belum terlalu familiar di telinga masyarakat, apalagi untuk orang tua.”

“Jadi mereka mengira ini hanya piagam biasa, tapi setelah ramai di media, baru deh pada ‘ngeh’ semua,” tutur Alit.

Alit juga menjelaskan bahwa saham-saham bernilai fantastis itu ia berikan kepada sang istri atas kemauannya sendiri.

Dirinya memilih saham karena nilainya dapat bertambah di kemudian hari dan bisa menjadi investasi bagi istrinya.

“Saya lebih memilih memberikan saham dengan fundamental bagus, yang sekaligus bisa menjadi investasi yang nilainya akan bertambah di kemudian hari,” tutur Alit.

Selain itu, Alit sendiri sebenarnya juga sudah berkecimpung di bidang investasi saham selama 2 tahun terakhir.

Lebih lanjut Alit menyebut pemberian saham itu sebenarnya bukan sebagai mahar seperti yang dikira masyarakat pada umumnya. Ia mengatakan pemberian tersebut sebagai hadiah pribadi kepada sang istri.

Hal itu karena dalam tradisi pernikahan di Bali tidak mengenal adanya mahar, melainkan tradisi metipat bantal.

“Sebenarnya memberikan mahar tidak ada di budaya saya sebagai Hindu Bali, yang ada adalah ‘metipat bantal’ dan itu pun sudah lengkap saya lakukan dan berikan.

Sumber : Tribunnews, Serambi on TV

Loading

You cannot copy content of this page