Terbakar Cemburu, Seorang Pekerja Migran di Xizhi Nekat Bunuh Istrinya

Seorang pekerja migran yang diidentifikasi berasal dari Vietnam ditahan oleh pihak berwenang dan tengah diselidiki atas kasus pembunuhan setelah dia diduga menikam istrinya yang juga merupakan warga negara Vietnam karena terbakar cemburu.

Kronologi kejadian mengungkapkan sekitar pukul 11:30 malam Selasa (23/11/2021), polisi menerima laporan tentang dugaan aksi pembunuhan yang terjadi di sebuah kediaman di distrik Xizhi Kota New Taipei, wilayah bagian utara Taiwan.

Seorang pria bermarga Pham dilaporkan emosi dan marah-marah ketika dia mencurigai istrinya, bermarga Luu berselingkuh.

Pham yang tersulut emosi lantas menikam Luu sampai mati dan kemudian mencoba bunuh diri dengan senjata tajam.

Menurut penyelidikan polisi, Pham yang berusia 40 tahun dan Luu yang berusia 25 tahun keduanya adalah pekerja migran asal Vietnam yang bekerja di Taiwan.

Pham dilaporkan mulai terlibat pertengkaran dengan Luu di apartemen mereka yang terletak di jalan Fude 1, distrik Xizhi, kota New Taipei sekitar pukul 11 ​​malam Selasa.

Pham menjadi sangat marah selama pertengkaran itu sehingga dia diduga menikam istrinya sampai mati dengan pisau buah.

Usai korban tergeletak bersimbah darah, Pham kemudian melarikan diri dari tempat kejadian. Ketika polisi tiba, mereka menemukan Luu berlumuran darah dengan luka tusuk di dada dan bagian lain tubuhnya.

Karena jelas-jelas Luu sudah meninggal saat petugas berwenang tiba di lokasi kejadian, polisi memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian dan personel forensik mulai mengumpulkan bukti yang relevan.

Setelah polisi melacak pergerakan Pham, mereka menemukannya terbaring di tempat tidur di asrama pekerja migran dengan luka pisau di lehernya, diduga ia sengaja mencelakai dirinya dengan tujuan untuk bunuh diri.

Polisi menemukan bahwa Pham telah menggunakan golok melukai lehernya dengan luka sepanjang 10 sentimeter di sisi kanan lehernya.

Namun, setelah dia dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan darurat, dokter mengatakan bahwa kondisinya telah stabil dan lukanya tidak lagi dianggap mengancam keselamatan jiwa.

Kantor kejaksaan distrik Shilin sekarang sedang menyelidiki Pham atas dugaan pembunuhan dimana pekerja migran itu dapat dijatuhi sanksi untuk mendekam di balik jeruji besi.

Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, 東森新聞 CH51, YahooNews

Loading

You cannot copy content of this page