Sholat Jahriyah Sendirian, Apakah Bacaannya Lantang atau Boleh Dipelankan?

Sebagaimana yang diketahui shalat fardhu itu ada yang ketentuannya bacaan Al Fatihah dan suratnya dibaca dengan jahar (dikeraskan), seperti dua raka’at shalat Shubuh, dua raka’at pertama shalat Maghrib dan dua raka’at pertama shalat Isya.

Adapula yang ketentuannya dibaca secara sir (tidak dikeraskan), seperti empat raka’at shalat Dzhuhur maupun Ashar, raka’at ketiga shalat Maghrib dan raka’at ketiga dan keempat shalat Isya.

Orang Shalat Isya Sendirian, Apakah Bacaannya Dikeraskan? - fitra.dev %
foto : fitra

Secara umum batasan bacaan yang sir minimalnya dapat di dengar oleh dirinya sendiri dan tetap menggerakkan lisan dan bibirnya, tak boleh membaca dalam hati saja tanpa ada gerakan bibir dan lisan.

Adapun bacaan yang jahar maka sekurang-kurangnya bisa di dengar oleh orang yang dekat dengannya.

Yang jadi masalah, umumnya wanita shalat sendirian di rumahnya juga untuk laki-laki yang udzur dan shalat fardhu di rumahnya.

Nah, jika shalat tersebut adalah shalat yang semestinya jahar, maka apakah para wanita dan lelaki yang kasusnya disebutkan di atas membacanya dengan jahar atau sir?

Berikut jawaban Syaikh bin Baaz rahimahullah atas masalah ini:

الله شرع لعباده الجهر في الفجر وفي الأولى والثانية من العشاء والمغرب، وهذا عام للرجال والنساء؛ لأن الشرائع عامة إلا ما خصه الدليل بالرجل أو بالمرأة،

Artingya: “Allah telah mensyari’atkan kepada para hambanya untuk menjaharkan bacaan (Fatihah dan surat pendek) dalam shalat shubuh kemudian raka’at pertama dan kedua dari shalat maghrib dan ini berlaku umum baik untuk laki-laki maupun wanita, karena syariat berlaku secara umum kecuali jika ada dalil yang mengecualikannya dengan dalil (yang jelas) yang membedakan antara lelaki dan wanita,”

فالله شرع أن نجهر في الفجر وفي الأولى والثانية من المغرب وفي الأولى والثانية من العشاء، فالمرأة كذلك تجهر جهرًا يفيدها وينفع من حولها، وإذا كان حولها رجال أجناب فالأفضل عدم الجهر لها؛

Artinya: “Maka sesungguhnya Allah telah mensyari’atkan kita untuk menjaharkan bacaan (Fatihah dan surat) dalam shalat shubuh, dua raka’at pertama shalat maghrib dan raka’at pertama dan kedua shalat isya. Maka wanita juga sama demikian, yang hal ini akan memberikan manfaat baginya dan bagi orang di dekatnya (dengan bacaan ayat Quran yang dijaharkannya itu -pent) namun jika disekitar wanita itu ada lelaki asing (bukan mahramnya) maka yang utama para wanita tidak menjaharkan bacaannya,”

Orang yang Shalat Jahriyah Sendirian, Apakah Bacaannya Dikeraskan
foto : yufidTV

لأن الرجل قد يفتن بصوتها، فالأفضل لها عدم الجهر، وهكذا في التلبية في الحج والعمرة إذا كان حولها رجال فالأفضل عدم الجهر وإن جهرت فلا حرج لكن الأفضل هو عدم الجهر. نعم.

Artinya: “Karena suara wanita terkadang dapat menimbulkan fitnah bagi lelaki. Maka yang utama bagi wanita tak menjaharkan bacaannya, hukum ini juga berlaku dalam talbiyah saat Haji dan Umrah. Jika (wanita) yang bertalbiyah lalu di sekelilingnya ada lelaki (yang bukan mahramnya), maka yang utama bagi wanita bertalbiyah dengan tidak menjaharkan. Namun kalaupun menjaharkan (dalam batas wajar -pent) maka tak mengapa walaupun tak menjaharkannya lebih utama, demikian.”

Share, yuk! Semoga saudara-saudara kita mendapatkan faidah ilmu dari yang Anda bagikan dan menjadi pembuka amal-amal kebaikan bagi Anda yang telah menunjukkan kebaikan. Aminn..

Sumber : Yufid.TV – Pengajian & Ceramah Islam

Loading

You cannot copy content of this page