Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (24/1/2022) mengumumkan penambahan sebanyak 51 kasus COVID-19 di negeri Formosa.
Dalam kesempatan ini, Chen Shi-chung, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan yang juga menjabat sebagai ketua CECC Taiwan mengatakan bahwa kasus-kasus terbaru wabah corona yang dikonfirmasi ini terdiri dari 15 kasus lokal dan 36 kasus impor.
Adapun kasus-kasus lokal tersebut ditemukan di Kaohsiung (8 kasus), di Yilan (4 kasus) dan di Taoyuan (3 kasus). Pasien kasus lokal terdiri dari 10 pria dan 5 orang wanita yang berusia 10 hingga 50-an tahun.
Sementara untuk kasus-kasus impor, pasien terdiri dari 21 laki-laki dan 15 perempuan berusia antara 5 hingga 70-an tahun.
Kasus impor COVID-19 ini terdiri dari 20 kasus dari Amerika Serikat (AS), 2 kasus dari Kepulauan Palau, 2 kasus dari Indonesia, 1 kasus dari Hong Kong, 1 kasus dari Vietnam, 1 kasus dari Belanda, 1 kasus dari Haiti, 1 kasus dari Filipina, 1 kasus dari Republik Dominik, 1 kasus dari Belgia dan 5 kasus yang masih diselidiki sumber penularannya.
Untuk kasus impor yang dikonfirmasi diketahui dengan kedatangan ke Taiwan pada tanggal 9 hingga 23 Januari 2022.
Dari total 18.376 total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Taiwan, sebanyak 3.404 diantaranya merupakan kasus impor, 14.918 kasus infeksi lokal, 36 kasus infeksi cluster di kalangan Angkatan Laut Taiwan, 3 kasus pilot maskapai penerbangan, 1 kasus yang masih belum ditentukan sumber penularannya, 14 kasus yang masih dalam penyelidikan, 2 kasus positif palsu serta 119 kasus yang dihapuskan.
Dalam kesempatan ini CECC Taiwan juga mengumumkan bahwa status siaga 2 yang semula akan berakhir pada tanggal 24 Januari 2022 kini diperpanjang hingga tanggal 7 Februari 2022.
Sumber : 三立LIVE新聞, 民視新聞網 Formosa TV News network, TVBS NEWS, 蘋果新聞網
Berita Terkait
Siswa Sekolah Menengah Yang Terluka Akibat Gempa Telah Meninggal Dunia
Gempa Berkekuatan 6,3 Skala Richter Melnada Taiwan Dini Hari Ini
Korban Tewas Akibat Gempa Taiwan Meningkat Menjadi 13 Setelah 3 Mayat Ditemukan di Jalur Pendakian