Mencekam! 9 WNI Terpaksa Bersembunyi di Bawah Tanah Hindari Ledakan Senjata di Ukraina

Sebanyak 9 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan masih terjebak di lokasi kontak tembak militer Rusia dan Ukraina.

Mereka merekam video amatir kondisi mencekam di Ukraina dimana mereka harus bersembunyi di bawah tanah untuk menghindari bom dan rentetan senjata api yang ditembakkan oleh militer Rusia.

Video ini direkam oleh salah satu dari sembilan warga negara Indonesia (WNI) asal Binja, Sumatra Utara, yang terjebak dalam perang antara Rusia dan Ukraina di kota Cheriniv.

Saat ini, kesembilannya hanya bisa berlindung di lantai bawah pabrik plastik tempat mereka bekerja dengan desing suara bom yang kerap terdengar.

Setelah video itu diunggah ke media sosial, mereka mengunggah satu lagi video yang berisi pesan kepada pemerintah agar mereka segera dievakuasi.

Video WNI yang terjebak di ukraina itu akhirnya didengar pemerintah. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ukraina memfasilitasi komunikasi keluarga di Binjai dan sembilan WNI di Ukraina.

Dalam komunikasi itu, dibahas upaya pemerintah memulangkan mereka dari Ukraina ke tanah air.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, melalui KBRI Kiev, telah memantau kondisi sembilan WNI asal Binjai yang masih terjebak; lokasi mereka berjarak dua jam dari Kiev.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu, Judha Nugraha mengatakan 9 WNI tersebut akan tetap tinggal di pabrik itu hingga situasi perang membaik dan jalur evakuasi aman telah terbentuk.

“Mereka saat ini tinggal di pabrik yang menjadi titik safe house. Mereka memang tinggal di sana sampai kondisi aman dan safe passage sudah dibentuk. KBRI Kiev sudah siap jemput,” ucap Judha saat dikonfirmasi kumparan.

“KBRI Kiev telah siapkan penjemputan jika jalur aman evakuasi telah dikonfirmasi kedua belah pihak yang bertikai,” kata Judha.

Judha menambahkan, saat ini 9 WNI yang terjebak berada dalam kondisi aman. Pasokan logistik juga dilaporkan dalam keadaan yang memadai.

“Hari ini, Selasa (8/3) komunikasi juga terus terjalin dengan mereka,” tutup Judha.

KBRI Kiev dikabarkan telah menyiapkan penjemputan menuju tempat aman di Polandia sebelum pada akhirnya mereka kembali dipulangkan ke Indonesia. KBRI Kiev pada Senin (7/3) telah memonitor kondisi mereka melalui saluran Zoom.

Sumber : Official iNews, KOMPASTV, Kumparan

Loading

You cannot copy content of this page