Keji! Pekerja Migran Kaburan Lecehkan Gadis Disabilitas, Tak Merasa Bersalah di Pengadilan

Seorang pekerja migran asing (PMA) yang diidentifikasi berasal dari Vietnam bermarga Deng didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis cacat mental (16 tahun) yang juga mengalami gangguan pendengaran di Changhua pada bulan Juli tahun lalu.

foto : Mirror Media

Aksi bejat Deng menyebabkan gadis itu menderita pendarahan parah dan hipotensi.  Baru-baru ini Mahkamah Agung Taiwan menggelar siang kasus ini.

Dilansir dari media Apple Daily menyebutkan bahwa Hakim percaya Deng sengaja melakukan pelecehan seksual kepada korban dan memanfaatkan kondisi korban yang disabilitas.

Bahkan dalam persidangan terbukti bahwa korban sempat memberikan perlawan sebelum diperkosa secara keji oleh Deng.

Akan tetapi Deng berdalih bahwa gadis cacat mental tersebut menaruh hati kepadanya dan insiden ini didasari atas suka sama suka.

Deng juga tak menunjukkan rasa penyesalan telah memperkosa korban hingga hakim  menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara dan setelah eksekusi selesai, Deng akan segera dideportasi dari Taiwan.

Putusan tersebut menunjukkan bahwa terdakwa, Deng adalah seorang pekerja migran yang berstatus kaburan yang selama bertahun-tahun telah bekerja serabutan.

Dia menggunakan pekerjaan sambilan sebagai penghasilannya dan menyewa kamar di lantai dua sebuah rumah tua di Changhua, dimana keluarga korban tinggal di sebuah kamar di lantai satu bangunan tersebut.

foto : Apple Daily

Kronologi kejadian menyebutkan, suatu pagi di bulan Juli tahun lalu, Deng menemukan kondisi rumah yang sepi dan memanfaatkan situasi untuk melancarkan niat bejatnya.

Saat korban pergi ke toilet di lantai 2 karena seseorang di lantai 1 sedang menggunakan toilet, dia melihat bahwa tidak ada orang di sekitar, ia pun lantas menggertak gadis itu.

Saat pelaku berupaya memeluk korban, korban menolak dan sempat melakukan perlawanan. Namun karena postur tubuh Deng yang lebih besar, ia pun berhasil menaklukkan korban dan membawa korban ke kamarnya lantas memperkosanya.

Setelah aksi bejat itu, korban dengan susah payah turun ke lantai bawah karena mengalami pendarahan hebat. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami trauma dan hipotensi.

Selama persidangan, Deng berargumen bahwa gadis itu biasanya naik ke lantai atas untuk menemuinya dan bahkan menurut Deng mereka sudah menjalin hubungan asmara.

Akan tetapi gadis malang tersebut mengaku bahwa ia diseret paksa oleh Deng untuk masuk ke kamar Deng dan diperkosa oleh Deng secara sadis hingga ia mengalami pendarahan hebat.

Korban mengaku Deng malah tersenyum dan mentertawakannya usai melakukan pelecehan seksual tersebut yang membuat korban semakin marah.

Selama persidangan, hakim menyatakan bahwa pernyataan Deng tidak konsisten sebelum dan sesudah persidangan dimana argumen dari Deng juga cenderung dilebih-lebihkan dan bertentangan dengan pernyataan korban.

foto : UDN

Hakim pun mengetok palu dan menyatakan bahwa Deng bersalah. Deng telah mencapai mediasi dengan keluarga gadis itu. Ia setuju untuk memberikan kompensasi sebesar NT$ 200.000 dan setuju bahwa sisa kompensasi sebesar NT$ 100.000 akan dibayarkan setelahnya.

Menurut laporan polisi, Deng adalah seorang duda, ia telah berpisah dari istrinya yang juga merupakan warga negara Vietnam dan memiliki 2 anak yang masih kecil yang harus dinafkahi.

Sumber : Apple Daily, UDN

Loading

You cannot copy content of this page