Masuk Gelombang 3, Infeksi COVID-19 Harian Korsel Capai 583 Kasus!

Korea Selatan resmi masuk gelombang ketiga infeksi virus corona. Ini terjadi setelah Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengumumkan, infeksi virus corona harian di Negeri Ginseng tersebut capai 583 kasus, dengan 553 infeksi lokal.

Hal tersebut menandai pertama kalinya kasus virus harian di Korea Selatan melebihi 500 sejak 6 Maret. Kala itu, kasus harian bertambah 518 karena wabah besar-besaran di kota Daegu.

Tambahan kasus harian ini pun berada di atas puncak dalam gelombang kedua infeksi virus negara itu. Saat gelombang kedua, kasus tambahan terbesar terjadi pada 27 Agustus, ketika 441 kasus dikonfirmasi dalam satu hari.

Beban kasus harian telah bertahan di tiga digit sejak 8 November, dengan angka di atas 300 pada periode 18-22 November. Namun, turun menjadi 271 kasus pada hari Senin dan bangkit kembali menjadi 349 kasus pada hari Selasa dan 382 kasus pada hari Rabu.

Otoritas kesehatan telah berusaha untuk mengekang gelombang ketiga pandemi sebelum ujian perguruan tinggi nasional dilakukan pada Kamis (3/12). Namun, infeksi kluster dari pertemuan pribadi, fasilitas umum, rumah sakit dan militer menyeret upaya penahanan pemerintah.

“Kami sekarang berada dalam situasi di mana wabah virus dapat terjadi di mana pun kami tinggal,” kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo dalam brifing harian (26/11).

“Dengan gelombang ketiga infeksi yang membesar-besarkan ukuran dan kecepatannya, kita harus secara ketat mengikuti aturan jarak sosial,” lanjut Park.

Dari 17 kota besar dan provinsi di Korea Selatan, semuanya melaporkan kasus virus tambahan.

Dari kasus baru yang ditularkan secara lokal, 402 diidentifikasi di wilayah metropolitan Seoul, rumah bagi setengah dari populasi negara itu.

Seoul menambahkan 208 kasus lagi, penghitungan harian tertinggi yang pernah ada. Sementara provinsi Gyeonggi di sekitarnya dan kota pelabuhan barat Incheon masing-masing melaporkan 177 dan 17 kasus.

Provinsi Gyeongsang Selatan tenggara negara itu menambahkan 45 kasus baru, sementara Busan, kota terbesar kedua di negara itu, menambahkan 19 kasus. Provinsi Jeolla Utara dan Provinsi Chungcheong Selatan masing-masing menambahkan 16 kasus.

Jumlah kasus impor baru mencapai 30, naik dari 19 hari sebelumnya. Jumlah total kasus impor negara itu sekarang mencapai 4.504.

Dari penularan baru dari luar negeri, enam di antaranya berasal dari Amerika Serikat, disusul Indonesia dengan empat.

Untuk mengatasi peningkatan kasus virus dengan lebih baik, pihak berwenang menaikkan tingkat jarak sosial satu tingkat ke Tingkat 2, tertinggi ketiga dalam sistem lima tingkat negara itu, di wilayah metropolitan Seoul. Kawasan tersebut memang menjadi titik baru bagi penyebaran virus corona di Korea.

Kota lain juga telah memberlakukan aturan jarak yang lebih ketat tergantung pada situasi virus mereka. Jarak Level 1,5 saat ini diterapkan di Provinsi Gangwon dan wilayah Jeolla barat daya negara itu.

Tetapi karena infeksi virus di negara itu tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, otoritas kesehatan cenderung meninjau opsi untuk menegakkan aturan jarak sosial yang lebih ketat secara nasional.

Di bawah Level 2, klub malam dan fasilitas hiburan berisiko tinggi lainnya harus menangguhkan bisnis. Sementara resepsi pernikahan dan pemakaman harus membatasi jumlah pengunjung maksimal 100 orang.

Kafe hanya dapat menawarkan layanan pengantaran dan restoran dilarang menyajikan makanan di tempat mereka setelah jam 9 malam.

Otoritas kesehatan mengatakan tren peningkatan kasus Covid-19 kemungkinan akan berlanjut untuk sementara waktu, karena mereka memperkirakan efek dari tindakan pengetatan jarak sosial di wilayah utama akan muncul mulai minggu depan.

Namun pihak berwenang mengatakan masih terlalu dini untuk membahas peningkatan langkah-langkah jarak sosial di wilayah Seoul yang lebih besar ke tingkat tertinggi kedua.

Pengekangan Level 2,5 dapat diterapkan jika jumlah rata-rata harian negara dari infeksi lokal melebihi 400 dalam periode satu minggu.

Negara tersebut melaporkan dua kematian tambahan akibat Covid-19, sehingga totalnya menjadi 515. Tingkat kematian adalah 1,59%.

Sumber : Arirang News, KDCA

Loading

You cannot copy content of this page