Mengejutkan! Malaysia Catat Lebih Dari 3.000 Kasus Harian Corona!

Otoritas Malaysia melaporkan 3.337 kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari di wilayahnya. Angka itu tercatat sebagai lonjakan kasus Corona tertinggi dalam sehari di Malaysia sejak pandemi ini muncul tahun lalu.

Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (15/1/2021), Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan bahwa 3.337 kasus Corona itu tercatat dalam 24 jam terakhir di wilayahnya. Jumlah itu terdiri atas 1.036 kasus di Selangor, 460 kasus di Johor, 389 kasus di Sabah, dan 257 kasus di Kuala Lumpur.

Malaysia melaporkan empat digit tambahan kasus harian Corona dalam sebulan terakhir, saat negara ini berjuang menghadapi gelombang ketiga.

Direktur Jenderal Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, melaporkan 15 kematian akibat Corona tercatat dalam 24 jam terakhir. Jumlah itu terdiri atas delapan kematian di Sabah, tiga kematian di Selangor, dua kematian di Johor dan masing-masing satu kematian di Negeri Sembilan dan Putrajaya.

Dua kematian di antaranya merupakan warga negara asing namun tidak disebut lebih lanjut asal kewarganegaraannya.

Dr Noor Hisham juga menuturkan bahwa sejauh ini ada 195 pasien Corona yang menjalani perawatan intensif, dengan 86 pasien di antaranya membutuhkan alat bantu pernapasan.

Secara keseluruhan, hingga Kamis (14/1) waktu setempat, Malaysia mencatat total 147.855 kasus Corona di wilayahnya, dengan 578 kematian.

Pada Selasa (12/1) waktu setempat, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah menetapkan masa darurat di seluruh wilayah negara itu.

Penetapan ini disampaikan setelah Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengumumkan penerapan lockdown di lima negara bagian — Penang, Selangor, melaka, Johor dan Sabah, dan wilayah federal seperti Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan.

Kepolisian Malaysia menahan 389 orang pada Rabu (13/1) waktu setempat, terkait pelanggaran lockdown atau yang disebut Perintah Pengendalian Pergerakan (MCO) di Malaysia.

Sumber : Al Jazeera English, Channel News Asia, South China Morning Post

Loading

You cannot copy content of this page