Geger! Pasca Ikut Ritual Keagamaan di Sungai Gangga, Ratusan Orang Positif Corona

Jutaan umat Hindu mandi di sungai Gangga, India, pada awal pekan ini untuk berpartisipasi dalam salah satu ritual Kumbh Mela.

Setelah itu, ratusan orang yang mendatangi ritual tersebut, termasuk sembilan pemuka agama, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di kota Haridwar, Uttarakhand.

Pada Selasa (13/4/2021), India melaporkan 184.372 kasus Covid-19 baru, lonjakan harian tertinggi di negara tersebut sebagaimana dilansir BBC, Rabu (14/4/2021).

Banyak yang mengkritik pemerintah karena membiarkan ritual itu terus berlangsung di tengah pandemi yang mengamuk.

Umat Hindu di India percaya bahwa sungai Gangga itu suci, dan berenang ke dalam air akan membersihkan mereka dari dosa-dosa mereka dan membawa keselamatan.

Pejabat polisi mengatakan mereka berjuang untuk menerapkan protokol keselamatan karena kerumunan besar di tepi sungai tersebut.

Petugas yang memimpin pengujian Covid-19 ritual Kumbh Mela mengatakan kepada BBC bahwa dari lebih dari 20.000 sampel yang dikumpulkan di daerah tersebut pada Selasa, 110 di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Pada Senin (12/4/2021), 184 orang yang mengikui ritual tersebut dinyatakan positif. Sebagian di antara merela telah diisolasi yang lainnya telah dipindahkan ke rumah sakit di kota Haridwar.

Arjun Sengar, petugas kesehatan di Kumbh Mela, mengatakan sebanyak sembilan pemuka agama juga dinyatakan positif Covid-19.

Ketua Akhil Bharatiya Akhada Parishad (ABAP) Narendra Giri juga dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Dia telah dirawat di All India Institute of Medical Sciences, yang merupakan rumah sakit umum terkemuka, di kota Haridwar.

Akhilesh Yadav, mantan Menteri Kepala Negara Bagian Uttar Pradesh, juga dinyatakan positif Covid-19.

Dia mengunjungi Haridwar pada Minggu (11/4/2021) dan bertemu dengan beberapa orang suci, termasuk Giri.

Pada Selasa, Haridwar mencatat 594 kasus Covid-19 baru. Sehingga total kasus aktif di wilayah tersebut menjadi 2.812 kasus.

Selama dua hari, pada Senin hingga Selasa, tercatat ada lebih dari 1.000 kasus baru di wilayah tersebut.

Pemerintah dikritik karena membiarkan ritual itu berlangsung bahkan ketika India mencatat lonjakan besar dalam kasus harian.

Pakar kesehatan telah mengimbau agar Kumbh Mela dibatalkan, tetapi pemerintah tetap melanjutkan dengan mengatakan bahwa protokol keselamatan akan dipatuhi.

Menteri Kepala Negara Bagian Uttarakhand Tirath Singh Rawat mengatakan kepada media bahwa mereka mengikuti pedoman kementerian kesehatan dan tingkat pemulihannya bagus.

“Pengaturan juga memadai untuk menghadapi situasi apa pun. Berkah Ibu Gangga ada di aliran (sungai). Jadi tidak boleh ada (virus) corona,” kata Rawat seperti dikutip kantor berita ANI.

Sebelumnya, pemerintah mengatakan bahwa hanya orang dengan hasil tes negatif Covid-19 yang diizinkan mengikuti ritual dan langkah-langkah ketat seperti jarak sosial akan diterapkan.

Namun, laporan mengatakan bahwa pemerintah kelabakan menjaga protokol kesehatan karena banyaknya orang yang mengikuti riual itu tanpa menunjukkan hasil negatif.

Rekaman video yang diunggah oleh ANI menunjukkan bahwa banyak orang di tepi sungai tidak mengenakan masker.

Gelombang kedua Covid-19 mendatangkan malapetaka di seluruh India. Laporan tentang kekurangan tempat tidur rumah sakit, obat-obatan, dan oksigen medis mulai berdatangan dari berbagai negara bagian di India.

Negara Bagian Maharashtra, yang paling parah terkena dampak virus corona, mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada Selasa malam.

Menteri Kepala Negara Bagian Maharashtra Thackeray mengatakan bahwa selama 15 hari ke depan, hanya layanan penting yang akan beroperasi.

Sumber : MOJO STORY, LatestLY, BBC

Loading

You cannot copy content of this page