Kasus Corona di Korsel Menurun, Aturan Social Distancing Dikurangi ke Level Terendah!

Otoritas Korea Selatan (Korsel) mengurangi langkah-langkah social distancing ke level terendah. Langkah ini diambil setelah jumlah kasus baru virus Corona (COVID-19) di Korsel mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir.

Seperti dilansir CNN dan Reuters, Senin (12/10/2020), Menteri Kesehatan (Menkes) Korsel, Park Neung-hoo, menyatakan langkah social distancing diturunkan ke level 1, yang merupakan level terendah, setelah dilakukan diskusi dengan para pakar kesehatan dan pejabat pemerintahan setempat.

A social distancing sign is seen on the ground to help curb the spread of the coronavirus at a park in Goyang, South Korea, Tuesday, Oct. 6, 2020. The signs read:
foto : AP

Tambahan kasus harian di Korsel menurun ke kisaran dua digit dalam dua pekan terakhir, setelah sebelumnya mengalami lonjakan drastis hingga tiga digit angka setiap harinya. Diketahui bahwa pada Agustus lalu, Korsel sempat melaporkan lebih dari 440 kasus Corona dalam sehari setelah muncul wabah baru di sebuah gereja setempat dan dalam sebuah unjuk rasa politik.

Pada Minggu (11/10) waktu setempat, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 97 kasus Corona dalam 24 jam terakhir di Korsel. Dari angka itu, sebagian besar atau sebanyak 68 kasus di antaranya merupakan penularan lokal.

Menurut data KDCA, saat ini total 24.703 kasus Corona terkonfirmasi di Korsel. Total kematian akibat Corona di negara ini mencapai sedikitnya 433 orang, dengan tambahan satu kematian dalam 24 jam terakhir.

Perdana Menteri (PM) Korsel, Chung Sye-kyun, mengumumkan keputusan mengurangi langkah social distancing dalam rapat pada Minggu (11/10) waktu setempat. Meski social distancing diperingan, namun sejumlah aktivitas yang berisiko tinggi menularkan virus Corona akan tetap dibatasi.

“Kita akan menurunkan level social distancing secara nasional, namun tetap mempertahankan kendali atas faktor-faktor risiko seperti industri sales dari pintu-ke-pintu,” tegas PM Chung.

“Banyak warga yang merasa lelah karena menjaga jarak terlalu lama, dan kami juga mempertimbangkan dampak negatifnya terhadap perekonomian,” imbuhnya.

Dengan diturunkannya social distancing ke level terendah maka tempat-tempat hiburan, seperti kelab malam, bar karaoke dan tempat makan prasmanan boleh buka kembali. Pembatasan jumlah orang di dalam lokasi indoor maupun outdoor akan dicabut, namun kelab malam dan bar hanya mengizinkan keberadaan 1 orang setiap area 4 meter persegi.

Pembatasan ketat masih diberlakukan di fasilitas berisiko tinggi dan sebagian wilayah Seoul dan sekitarnya yang melaporkan banyak kasus Corona. Kewajiban memakai masker masih diberlakukan di fasilitas-fasilitas ramai, transportasi umum dan saat unjuk rasa. Mulai 13 November mendatang, sanksi denda 100 ribu Won (Rp 1,2 juta) akan dikenakan terhadap mereka yang melanggar aturan wajib masker.

Kemudian kapasitas penonton pertandingan olahraga di stadion juga bisa dinaikkan menjadi 30 persen, asalkan tetap mematuhi panduan anti-Corona. Taman nasional hanya boleh dikunjungi separuh kapasitas total.

Coronavirus: South Korea confirms second wave of infections - BBC News
foto : BBC

Aktivitas berisiko tinggi seperti bisnis sales pintu-ke-pintu dan pertemuan keagamaan kecil tetap dilarang.

Lebih lanjut, Menkes Park memperingatkan agar warga tidak cepat berpuas diri, dengan menyatakan bahwa Korsel masih menghadapi bahaya dari apa yang disebut sebagai ‘twindemic’ dari virus Corona dan flu musiman selama musim dingin.

“Kita semua tahu dari pengalaman masa lalu bahwa sedikit kecerobohan bisa memicu penyebaran virus skala besar lainnya,” tegasnya.

Sumber : FRANCE 24 English, CNN, Reuters

Loading

You cannot copy content of this page