Heboh! Dokter di China Sebut Vaksin Covid-19 dari Sinopharm Paling Tidak Aman di Dunia

Seorang dokter di China menuai kontroversi, setelah menyebut vaksin Covid-19 dari Sinopharm adalah yang paling tak aman di dunia.

Dr Tao Lina, pakar vaksin asal Shanghai, kepada 4,8 juta pengikutnya menyatakan obat itu mempunyai 73 efek samping.

Setelah komentarnya menjadi viral bahkan sampai ke telinga media asing, Dr Tao meralat ucapannya dan menuding media sudah “memutarbalikkan” ucapannya.

Dr Tao mengeklaim unggahan kontroversialnya, yang kemudian dihapus, ditulis dalam “bahasa yang begitu sarkastik”.

Si dokter bersikukuh vaksin Covid-19 dari China “sangat aman”, dan meminta maaf kepada rekan sejawat karena komentar cerobohnya.

Pada Malam Tahun Baru, otoritas kesehatan Beijing menyetujui vaksin Sinopharm, yang efektivitasnya 79,34 persen, secara “kondisional”.

“Negeri Panda” bertujuan menginokulasi jutaan orang, mayoritas pekerja medis dan kelompok usia pekerja, sebelum Tahun Baru Imlek.

Dr Tao menjadi sorotan setelah awal pekan ini, dia mengunggah blog berjudul “Sinopharm ditakutkan jadi vaksin Covid-19 paling tak aman di dunia”.

https://youtu.be/OIvcHrUgCME

Artikel itu diunggah di Weibo, di mana tangkapan layar menunjukkan komentar Dr Tao Lina mengenai efektivitas produk itu.

Dilansir Daily Mail Jumat (8/1/2021), dia menuliskan terdapat 73 efek samping yang membuat vaksin itu harusnya tak dipakai.

Efek samping tersebut meliputi rasa sakit di sekitar lokasi injeksi, sakit kepala, tekanan darah tinggi, hingga penurunan penglihatan.

Si pakar menerangkan, sejauh ini tidak ada vaksin lain di dunia yang menunjukkan efek samping sebanyak Sinopharm ini.

Penilaian Dr Tao kemudian viral, dan dijadikan pemberitaan oleh Apple Daily, Voice of America, hingga Taiwan News.

China.com, media yang berafiliasi ke Partai Komunis China, juga memberitakan unggahan Dr Tao, yang sudah tak terlihat sejak Kamis (7/1/2021).

Dalam unggahan lanjutan di Weibo, dia membantah tuduhan sudah mencemarkan nama Sinopharm, dan berkilah dia “sarkastik” terkait kesalahan dalam produksinya.

Dia kemudian mengeklaim banyak efek samping yang dianggap palsu, hingga dia menulis blog supaya pihak perusahaan farmasi mendengarnya.

Untuk memastikan keampuhan vaksin itu, Dr Tao mengaku sudah disuntik dosis pertama, dan melakukannya lagi Sabtu (9/1/2021).

“Karena itu, saya meminta maaf kepada sejumlah pengguna web dan warga seluruh negara, serta mengecam tindakan jahat media luar negeri,” kata dia.

Kabar unggahan kontroversi itu muncul setelah China National Biotec Group (CNBG) menyatakan sudah mendaftarkan 4 juta dosis vaksin pada 4 Januari lalu.

“Tidak ada efek serius yang dilaporkan dalam penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinopharm dalam skala besar,” jelas CNBG di WeChat.

Sumber : ENewsTrends, Newsfeed Corner PH, Daily Mail

Loading

You cannot copy content of this page