10 Orang Tewas, 11 Menghilang Pasca Terpaan Badai Pasir Dahsyat!

Mongolia  dilanda angin kencang sekitar 24 meter per detik dengan hembusan seketika 34 meter. Badai salju terjadi di utara, dan badai pasir kuat terbentuk di padang rumput Gobi. Ibu kota Ulan Bator dilanda badai pasir yang kuat pada Minggu (14/3/2021).

Satuan terkait pernah melaporkan bahwa 10 orang tewas dan 590 hilang. Namun, hingga pukul 17.00  pada (15/3), sebanyak 579 orang telah ditemukan dan 11 orang masih hilang. Di antara korban tewas adalah seorang balita berusia 5 tahun.

Selain itu, 58 yurt dan 121 rumah serta pagar hancur, dan ribuan ternak hilang. Di bagian timur negara itu, terjadi pemadaman listrik karena kerusakan sirkuit.

Pakar meteorologi mengatakan bahwa intensitas dan durasi badai pasir yang kuat ini melebihi tahun-tahun sebelumnya, dan meminta para penggembala Mongolia untuk tidak keluar rumah dan bepergian jauh, serta merawat anak-anak dengan baik.

Menurut Kantor Berita Yonhap, gelombang badai debu ini disebabkan oleh daerah bertekanan tinggi di dekat Danau Baikal di Rusia dan tekanan rendah di timur laut Tiongkok, serta gradien tekanan yang besar.

Kecepatan angin di Mongolia dan Mongolia Dalam setinggi  50 hingga 70 kilometer per jam. Cuaca pasir dan debu, termasuk bagian barat Mongolia Dalam, Hexi Gansu, Ningxia utara, Shaanxi utara, Shanxi barat laut, Hebei tengah dan utara, Beijing dan tempat-tempat lain semuanya terpengaruh.

Beijing mengeluarkan peringatan badai debu kuning pada  (15/3) pagi, dan jarak pandang di sebagian besar wilayah kurang dari 1 km. Pusat Pemantauan Lingkungan Hidup Beijing melaporkan bahwa pada pukul 9 pagi, konsentrasi PM10 dari partikulat yang tersuspensi di 6 distrik di pusat dan pinggiran kota Beijing melebihi 8.000 mikrogram per meter kubik.

Saat tekanan rendah di timur laut Tiongkok bergerak ke timur, badai pasir dan debu diperkirakan akan mengalir ke semenanjung Korea dengan angin utara.

Separuh barat Korea Selatan akan menanggung bebannya, dan termasuk kota-kota, akan ditutupi oleh warna kuning pasir, menarik perhatian publik.

Sumber : 와이앤지- 지식,정보,공유채널, Epoch Times, CGTN

Loading

You cannot copy content of this page