11 Orang Tewas, Puluhan Cedera Pasca Kecelakaan Kereta di Mesir

Insiden kecelakaan kereta api di Mesir pada Minggu (18/4/2021) menyebabkan 11 orang tewas dan 98 lainnya luka.

Pengumuman itu disampaikan oleh pihak Kementerian Kesehatan Mesir sebagaimana dilansir AFP.

Kecelakaan kereta api tersebut terjadi di sebuah kota pertanian kecil di Delta Nil, sekitar 40 kilometer dari Kairo.

Kabinet Mesir mengatakan, kereta api itu bertolak dair Kairo menuju Mansoura, kota Delta, tergelincir keluar dari rel.

Sebanyak empat gerbong kereta api keluar dari relnya. Puluhan ambulans telah dikirim ke lokasi tersebut dan penyelidik telah dikirim untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menugaskan otoritas teknik militer pada Minggu untuk menyelidiki insiden tersebut.

Pihak berwenang belum memberikan alasan penyebab kereta api tersebut tergelincir dan keluar dari relnya.

Seorang sumber mengatakan kepada AFP bahwa masinis dan petugas kereta api lainnya telah ditahan untuk diinterogasi.

Kementerian Kesehatan Mesir menuturkan, sebanyak 14 orang yang menderita luka ringan telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setempat.

Insiden mengenai kereta api di Mesir umumnya dikaitkan dengan infrastruktur dan pemeliharaan yang buruk.

Insiden itu terjadi setelah kecelakaan kereta api mematikan yang terjadi pada bulan lalu di wilayah bagian selatan negara itu.

Sedikitnya 20 orang tewas dan 199 lainnya dalam kecelakaan kereta api pada Maret. Kecelakaan itu terjadi karena dua kereta api bertabrakan.

Jaksa penuntut menuduh, masinis beserta asistennya di salah satu kereta api meninggalkan ruang kemudi sehingga terjadi kecelakaan.

Menteri Transportasi Mesir Kamel el-Wazir menyatakan, kecelakaan kereta api pada Maret itu karena kesalahan manusia.

“Kami memiliki masalah dengan elemen manusia,” kata el-Wazir dalam acara acara talk show di sebuah stasiun televisi.

El-Wazir kemudian berjanji untuk memasang jaringan otomatis pada tahun 2024.

Awal Bulan ini, Bank Pembangunan Afrika mengumumkan pinjaman senilai 170 juta dollar AS (Rp 2,4 triliun) untuk meningkatkan keamanan jaringan kereta api Mesir.

Bank Pembangunan Afrika mengatakan, uang itu akan digunakan untuk meningkatkan keselamatan operasional dan untuk meningkatkan kapasitas jaringan di jalur kereta api nasional.

“Peningkatan yang direncanakan diharapkan menguntungkan warga Mesir yang berpenghasilan rendah, sekitar 40 persen dari populasi, yang mengandalkan kereta api sebagai moda transportasi yang terjangkau,” kata Bank Pembangunan Afrika.

Sumber : Global News, euronews (in English), AFP

Loading

You cannot copy content of this page