Detik-Detik Badai Pasir Dahsyat Selimuti Barat Laut China

Fenomena badai pasir dilaporkan menyelimuti Kota Dunhuan di barat laut China. Wilayah itu bak tertelan oleh kepulan debu.

BBC yang dikutip Selasa (27/7/2021) melaporkan, badai pasir setinggi setidaknya 100 meter (330 kaki) telah membuat sebuah kota di barat laut China itu tertutup debu.

Video detik-detik dinding pasir perlahan merayap di atas gedung dan jalan raya Dunhuang terlihat mengerikan. Kota ini terletak di tepi Gurun Gobi, yang terkenal dengan iklimnya yang keras.

Mengutip Daily Mail, adegan apokaliptik itu sempat direkam oleh seorang warga yang membagikan klip menakutkan itu di Twitter dengan akun DNeilSchmid.

Rekaman tersebut menujukkan gedung-gedung tinggi menghilang dari pandangan saat awan debu yang sangat besar perlahan-lahan bergerak ke kota.

Polisi terpaksa menutup jalan-jalan utama dan meminta pengendara untuk menunggu badai di area layanan karena jarak pandang anjlok hingga kurang dari 20 kaki.

South China Morning Post seperti juga digambarkan dalam rekaman video CCTV, melaporkan bahwa badai melanda kota Jalur Sutra kuno pada 25 Juli sekitar pukul 15.00 sore waktu setempat.

Turis di taman alam terdekat terkejut oleh badai debu, yang menerbangkan harta benda mereka. Rombongan telah melakukan perjalanan ke Gunung Mingsha dan Crescent Lake Nature Park di Dunhuang untuk menyaksikan matahari terbenam di antara bukit pasir bernyanyi.

Mereka dipaksa untuk meringkuk bersama dan memakai kacamata serta masker untuk melindungi diri dari pasir.

Penyelenggara wisata yang diidentifikasi hanya sebagai Tuan Qin mengatakan bahwa ketika mereka berangkat, langit masih biru dan semua indikasinya menunjukkan bahwa sore itu akan muncul matahari terbenam yang indah.

Akan tetapi angin kemudian tiba-tiba berhembus menciptakan badai pasir yang menurut pengakuannya hanya berlangsung selama sebentar.

Dunhuang dikenal karena iklim dan kondisi kehidupannya yang keras. Wilayah tersebut merupakan rumah bagi Gua Mogao, juga dikenal sebagai Gua Seribu Buddha, kompleks candi dan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pada bulan Juni, penduduk Hotan, sebuah kota di China barat, juga menangkap pemandangan yang mirip dengan yang terlihat di Dunhuang pada Minggu 25 Juli.

Saat itu badai pasir yang menyapu wilayah Hotan telah mengubah langit menjadi jingga dan menghalangi matahari dengan debu tebal.

Media China pada saat itu melaporkan bahwa cuaca ekstrem lebih umum dalam beberapa tahun terakhir karena aktivitas manusia dan penggundulan hutan.

Sumber : CCTV Video News Agency, BBC, Daily Mail, South China Morning Post

Loading

You cannot copy content of this page