Taliban Kurung Perempuan Afghanistan di Ruang Bawah Tanah Agar Tak Ikut Protes di Kabul

Perempuan Afghanistan mengatakan mereka dikurung di ruang bawah tanah sebuah bank, untuk mencegah mereka mengambil bagian dalam protes di Kabul.

Para pengunjuk rasa yang marah turun ke jalan-jalan ibukota pada Selasa (7/9/2021) setelah pemimpin perlawanan anti-Taliban menyerukan “pemberontakan nasional” Afghanistan terhadap kelompok militan sehari sebelumnya.

Gambar menunjukkan demonstran wanita berdebat dengan pejuang Taliban, ketika seorang wanita menatap senapan M-16 yang diarahkan ke wajahnya.

Rekaman yang diambil menggunakan ponsel menunjukkan seorang wanita di tempat parkir bawah tanah, memperlihatkan sekitarnya untuk memperlihatkan kerumunan wanita dan beberapa anak berkumpul di tempat yang sama.

Video itu buru-buru dipotong setelah suara seorang pria terdengar berteriak. Miraqa Popal, kepala berita di outlet Tolo News Afghanistan, membagikan klip itu di Twitter.

Unggahannya mengatakan, menurut beberapa saksi mata para wanita itu ditahan di Azizi Bank Kabul “untuk mencegah mereka bergabung dengan pengunjuk rasa”.

Pada Selasa (7/9/2021) sejumlah pengunjuk rasa anti-Taliban di Kabul terlihat menuntut hak bagi perempuan, pekerjaan, dan kebebasan bergerak.

Demonstran juga meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan, mencela ‘penyusupan’ negara itu ke dalam urusan dalam negeri Afghanistan.

Pakistan dituduh memberikan dukungan udara kepada Taliban. Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan pengunjuk rasa dan dilaporkan melakukan beberapa penangkapan.

Unjuk rasa itu terjadi ketika Taliban mengumumkan pemerintahan sementara, dan memberikan jabatan tertinggi kepada para milisi veteran, untuk membawa stabilitas ke Afghanistan setelah lebih dari tiga minggu merebut kekuasaan.

Sumber : Avais, Global News, ABC News (Australia)

Loading

You cannot copy content of this page