Peneliti Temukan Varian Baru COVID-19, Deltacron di Eropa

Para ilmuwan melaporkan varian virus Covid-19 yang baru ditemukan memiliki gabungan mutasi dari Omicron dan Delta.

Sebelumnya pada awal tahun ini, laboratorium di Siprus mengklaim telah menemukan bukti peristiwa rekombinasi atau hibrida Delta-Omicron, tetapi para ahli mengatakan temuan itu palsu.

Sekarang, ahli virologi dari L’Institut Pasteur di Paris telah mengurutkan genom varian “Deltacron” asli, yang telah terdeteksi di beberapa wilayah Perancis dan tampaknya telah beredar sejak awal Januari.

“Yang ini nyata dan harus diperhatikan,” kata Aris Katzourakis, profesor evolusi dan genomik di Universitas Oxford, seperti dikutip dari Independent, Jumat (11/3/2022).

Genom virus dengan ciri-ciri yang mirip dengan varian Deltacron di Perancis juga telah ditemukan di Denmark dan Belanda.

Tapi belum dapat dipastikan apakah rekombinan ini berasal dari nenek moyang virus yang sama.

Menurut para ahli, inti varian Deltracron berasal dari Delta, tetapi protein lonjakannya (spike protein) yang memungkinkan virus masuk ke sel manusia berasal dari Omicron.

Mengingat turunan protein lonjakannya dari Omicron, varian Deltacron juga dapat menargetkan jalur pernapasan bagian atas.

Belum ada data yang jelas apakah varian hibrida Deltacron lebih menular atau mematikan daripada pendahulunya.

Di sisi lain, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan pada bulan lalu tengah menyelidik varian bernama “Delta x Omicron Recombinant (UK)”.

Tidak diketahui, apakah ini terkait dengan Deltacron yang ditemui di Perancis.

Maria van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 untuk Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan timnya sedang melacak dan mendiskusikan varian baru.

Sementara itu, menurut Lawrence Young, seorang ahli virologi di Universitas Warwick, mengatakan kemunculan Deltacron menyoroti pentingnya mempertahankan pengawasan genetik di Inggris dan di negara lain.

Sumber : UNTV News and Rescue, ANC 24/7

Loading

You cannot copy content of this page